jam dinding

jadwal sholat

di sini kamu bisa liat jadwal sholat seluruh dunia......
jadi gak usah takut kalau mau berpargian keluar negri....
heheh......






Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide

Country:



Benarkah Xbox 360 Akan Membuat Edisi R2D2?


.

Penggemar Star Wars, apakah Anda siap untuk Xbox edisi R2D2? Tampaknya ada beberapa bisikan bahwa Microsoft mungkin sedang mempersiapkan edisi terbatas bertema R2-D2.

Konsol Xbox 360 edisi ini siap dirilis baik menjelang akhir tahun ini atau pada tahun 2012. Kami sangat meragukan bahwa hal itu tidak akan terlihat seperti foto di atas, yang merupakan model yang dibuat khusus. Demikian seperti dikutip dari Ubergizmo, Minggu (10/7/2011).

R2D2 ( yng dieja Artoo-Detoo), juga dipanggil dengan sebutan artoo adalah salah satu karakter fiksi dalam film Star Wars, merupakan jenis astromech droid. R2-D2 merupakan salah satu dari empat karakter yang hanya muncul dalam keenam film Star Wars, di samping karakter lain seperti Anakin Skywalker ( Darth Vader), Obi-Wan Kenobi, dan rekan droid R2-D2 bernama C-3PO. Dalam film Star Wars R2-D2 dimainkan oleh Kenny Baker.

Jika rumor ini benar, sepertinya versi yang sebenarnya tidak akan menarik, sebagai konsol dikatakan hanya mendapatkan pekerjaan cat baru dalam warna putih dan biru, sehingga terlihat seperti R2-D2 yang sebenarnya. Sensor Kinect juga telah dilaporkan untuk menerima perubahan palet, kita menduga akan menjadi suatu tempat di sepanjang baris yang sama seperti konsol.

Kemunculan Xbox edisi R2D2 kemungkinan besar bersamaan dengan peluncuran Star Wars Kinect yang harus melihat peluncuran di bulan November. Untuk sekarang kita harus mengambil rumor ini dengan sebutir garam, tetapi pertanyaan untuk penggemar Star Wars di luar sana, apakah Anda bersedia untuk berdagang di Xbox edisi R2D2 saat ini?

Read More......

7 SAHABAT PALING DIBUTUHKAN PEREMPUAN -


.

 Teman Paling Dibutuhkan Wanita - Hal Menarik Tentang Wanita. Kaum Perempuan adalah sosok kaum yang sangat perasa dalam hal apapun. Tidak mudah untuk bisa mengerti perasaannya ataupun memahami jalan pikirannya. Hanya terhadap orang-orang tertentulah perempuan akan mudah untuk terbuka dan mencurahkan sisi hatinya. Beberapa hal berikut ini merupakan orang-orang yang paling mungkin yang dibutuhkan oleh perempuan.


1. Teman masa kecil

Teman masa kecil dibutuhkan untuk mengingatkan bagaimana kepribadian Anda sesungguhnya. Jika saat ini Anda memiliki teman masa kecil dan masih berhubungan intensif hingga sekarang akan sangat baik. Jagalah hubungan tersebut, karena bisa jadi dia yang lebih mengerti Anda dibandingkan pasangan atau bahkan ibu Anda

2. Teman baru

Jangan terjebak oleh rutinitas, lakukan kegitan baru dan bertemanlah dengan orang-orang yang baru. Dengan begitu, sudut pandang dan pemikiran Anda akan semakin berkembang.

3. Teman untuk berolahraga

Berolahraga dengan teman akan lebih mengasyikkan. Teman adalah salah satu motivasi yang efektif untuk membuat Anda konsisten berolahraga. Jadi, usahakan untuk memiliki teman yang selalu menemani Anda saat berolahraga.

4. Teman spiritual

Anda membutuhkan teman yang bisa membuat perasaan jauh lebih tenang saat sedang dalam keadaan stres. Teman seperti ini biasanya selalu menjadi tempat curahan hati dan menasehati Anda. Ia bisa membuat Anda berpikir tidak hanya secara logika tetapi juga spiritual serta memicu Anda untuk mendekatkan diri pada Tuhan.

5. Teman yang lebih muda

Siapa bilang memiliki teman yang jauh lebih muda membuat pembicaraan tidak "nyambung". Justru berteman dengan orang yang jauh lebih muda, membuat Anda bisa mendapatkan pengalaman baru. Hal-hal seru bisa Anda lakukan bersama mereka tanpa perlu pertimbangan yang rumit.

6. Teman pasangan

Bertemanlah juga dengan teman-teman pasangan Anda. Dari mereka Anda bisa belajar banyak hal tentang pasangan. Saat berkumpul dengan teman-temannya, Anda juga tidak perlu was-was pasangan melakukan hal yang tidak baik. Karena, jika Anda berteman baik dengan teman-teman pasangan, mereka akan siap sedia menjadi "pengawal" pasangan.


7. Ibu

Meskipun Anda sering terlibat konflik atau berbeda pendapat dengan ibu, ia bisa menjadi orang yang paling mengetahui kepribadian Anda. Justru konfliklah yang membuat hubungan Anda dan ibu semakin dekat. Jangan segan-segan untuk menceritakan permasalahan sebesar apapun itu kepada ibu, karena ia memiliki seribu satu cara untuk menenangkan Anda.

Read More......

Salah Kirim Email


.

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota.
Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali. Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka ber-honeymoon saat menikah 30 tahun yang lalu. Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya.
Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya.
Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Di lain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal. Setibanya di rumah, ia langsung memeriksa e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.
Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh pingsan juga), yang bunyinya:
To: Isteriku tercinta

Read More......

para legenda


.

10. Juventus
Kostum ini dipakai Juventus sebagai peringatan 100 tahun berdirinya La Vecchia Signora. Warna merah jambu (pink) dipakai karena warna itulah yang dipakai saat Juve pertama kali berdiri. Untungnya, saat memasukki abad ke-20, kostum hitam-putih mulai dipakai. Jika tidak, mungkin julukan Juventus kini menjadi Colore Rosa (pink) yang jauh lebih feminim.



9. Kroasia, 1996

Pada penampilan perdananya di turnamen besar, Kroasia langsung menggebrak dunia karena berhasil masuk hingga perempat-final Euro 1996 di Inggris. Bermaterikan beberapa pemain bekas tim juara Piala Dunia Yunior 1987, Kroasia hanya kalah dari Jerman, yang akhirnya menjadi juara, di Old Trafford. Kostum kotak-kotak merah-putih juga menjadi inovasi tersendiri dalam kejuaraan itu.



8. Ajax Amsterdam
Bagian vertikal merah di tengah dan diapit oleh putih di masing-masing sisi menjadi ciri khas tersendiri bagi raksasa Belanda ini. Mungkin hanya perubahan sponsor yang memberikan sentuhan berbeda yang tak signifikan untuk jersey yang unik tetapi sederhana ini.


Kostum kandang Ajax seperti yang dikenakan Edgar Davids sudah melegenda

7. Denmark, 1986
Kostum ini mendatangkan cukup banyak kontroversi, serupa seperti kemunculan tim Skandinavia ini. FIFA sempat ikut campur dalam masalah ini, karena bukan hanya baju yang separuh merah dan putih, tetapi juga celana. Akhirnya, celana pun berubah menjadi putih, tetapi prestasi Denmark di Piala Dunia Meksiko 1986 tetap luar biasa dengan mencatat nilai sempurna di babak grup termasuk dari tim kuat Jerman Barat, tetapi akhirnya dibantai Spanyol di 16 besar.



6. Real Madrid, 1960-an
Kejayaan Real Madrid pada era 1960-an di atas lapangan hijau, bukan hanya memberikan inspirasi dari permainan mereka di lapangan, tetapi juga dari kostum tim yang digunakan. Warna putih polos dan tak dirusak oleh motif ataupun logo dicontoh oleh banyak tim, termasuk Leeds United dan kini LA Galaxy.



5. Jorge Campos, 1990-an
Kiper Meksiko ini menjadi satu-satunya peserta individu yang masuk dalam daftar ini. Kiper eksentrik ini dikenal dengan kepiawaiannya di bawah mistar, dan lebih karena kostumnya yang unik. Campos dikenal sering merancang sendiri kostum yang dipakai. Meskipun terkadang aneh dan tak masuk akal sehat, tetapi keberaniannya untuk tampil beda patut diacungi jempol.


Inilah salah satu kostum kebanggaan Jorge Campos yang cenderung bercorak warna-warni

4. Glasgow Celtic, 1967
Selain sukses meraih gelar Liga Champions, Glasgow Celtic juga berhasil mencuri perhatian karena jersey yang digunakan. Celtic pernah menggunakan kostum tanpa nomor punggung! Nomor hanya terdapat di celana, hingga akhirnya UEFA meminta Celtic untuk memasang nomor di punggung mereka.


Garis hijau putih polos yang membawa Celtic juara Liga Champions ini tanpa dilengkapi nomor punggung

3. Belanda (Johan Cruyff), 1974
Masalah sponsor, serupa seperti yang terjadi terhadap pebasket Michael Jordan pada Olimpiade Barcelona 1992, ternyata juga terjadi di dunia sepakbola. Johan Cruyff menolak memakai tiga garis yang menghiasi kostum tim Oranye pada Piala Dunia 1974 karena ia memiliki kontrak pribadi dengan Puma. Sebagai solusi, akhirnya hanya ada dua garis pada kostum Cruyff. Selain itu, Cruyff juga ngotot mengenakan nomor punggung 14, meskipun saat itu Belanda mengatur nomor punggung berdasarkan abjad pemain.


Tampak jelas hanya terdapat dua garis hitam membujur di atas pundak dan lengan Cruyff serta nomor 14 pada celananya

2. Prancis, 1984 dan 1998
Kostum Les Bleus pada Piala Eropa 1984 punya makna tersendiri bagi rakyat Prancis. Saat itu, Michel Platini berhasil membawa Prancis juara Euro 1984. Saat menggelar Piala Dunia 1998, Prancis memutuskan mengenakan kostum serupa seperti yang digunakan Platini pada 1984 dengan harapan Zinedine Zidane dkk. berhasil menjadi juara. Harapan itu terkabul, dan Zidane mengikuti jejak Platini mengangkat piala bergengsi bagi Prancis dengan kostum serupa.


Seragam yang dipakai Zidane saat juara Piala Dunia 1998 ini mirip dengan yang digunakan Michel Platini

1. Indonesia, 1956
Salah satu prestasi terbaik timnas Indonesia antara lain adalah lolos ke Olimpiade Melbourne 1956, dan bahkan sempat menahan imbang tanpa gol Uni Soviet, sebelum akhirnya Uni Soviet berhasil menggilas Indonesia pada partai ulangan dan kemudian berhasil meraih medali emas. Kostum hijau putih konon menjadi salah satu kostum yang digunakan tim Merah Putih saat itu dan kemudian sempat dipakai hingga 1981. Setelah hilang lebih dari dua dasawarsa, unsur hijau kembali hadir untuk kostum Piala Asia 2007. Kostum untuk Piala Asia 2007 itu mendapat sambutan hangat karena pemasaran yang cukup gencar dan dijual bebas, tetapi sayang kemiripan warna itu tidak mencapai keberhasilan yang sama seperti Prancis. Tim PSSI mampu tampil cukup baik pada Piala Asia 2007, tetapi kemudian harus mengakui kehebatan raksasa Asia lain dan setelah itu Garuda kembali meredup.



Read More......

sendal jepit


.

itulah kalau kita pakai sandal jepit. Sandal jepit memang alas kaki yang sangat murah dan tidak banyak dikomplain oleh konsumen, sampai sekarang lembaga konsumen Indonesia tidak pernah menerima keluhan tentang sandal jepit yang putus atau pun lepek, maupun hilang.

Dalam perkembangan sejarah umat manusia, sandal berbarengan dengan jaman logam. Terutama setelah diciptakannya paku, karena saat itu sering terjadi kecelakaan kacugak (kaki tertusuk paku). Sehingga diciptakan lah sandal, sebagai pelindung kaki. Namun perkembangan sandal jepit ternyata mempunyai cerita tersendiri.

Pertama-tama sadal jepit ini di temukan di daerah Cina Utara yang pada saat itu di pimpin oleh Kaisar Cing Cang Ke Ling. Penemuan sandal jepit tidak disengaja. Di mana pada saat itu, kaisar sedang berburu harimau dengan busur panahnya melihat si kaki seribu melintas di ibu jari kakinya, karena merasa jijik, si kaisar latah, sambil berkata “ eh siah..gua jepit lo”.

Dari sana tersebar gosip dari mulut ke mulut, bahwa kaisar itu latah. Ini akibat ulah comel dari pengawal kaisar yang melihat kelatahan kaisar dan memberikan kabar ini pada media Cek Li Cek, media cetak gosip mingguan di Cina Utara. Untuk menjaga kewibawaahn kaisar, maka para penasehat kaisar bersidang. Dari sidang muncul keputusan, bahwa harus ada alas kaki, buat kaki kaisar agar terhindar dari serangga menjijikan, maka di buatlah alas kaki dari kayu, dengan memberikan tiang pendek pas dekat ibu jari. Hal itu sekaligus sebagai peringatan bagi para gosiper, kalau masih menggosip kaisar latah akan diinjak dan dijepit lho. Itu kisah sandal jepit dari Cina walau pun ini masih perlu dibuktikan kebenarannya.



Kalau menilik dari masa keemasan Eropa, sandal jepit ini muncul saat revolusi industri di Ingris. Sandal jepit muncul, di mana para petani meninggalkan ladangnya dan bekerja menjadi buruh di pabrik-pabrik. Pada saat itu kaum buruh tidak memakai alas kaki ke pabrik, mereka persis seperti kebiasaan petani ladang yang cekeran. Karena mereka sering cekeran tentu saja pabrik menjadi kotor. Clening service yang bertugas membersihkan sering mengeluh karena banyak pasir yang terbawa ke ruangan. Mereka sering ngomel-ngomel : “ Sand All…sand…All…stupid ”. Karena pabrik sangat bising, maka terdengarnya menjadi “Sandal jepit”. Maka para buruh memakai sandal jepit untuk menghindari omelannya. Sejarah ini pun ini juga masih diragukan faktanya.



Kalau perkembangan di Indonesia, Sandal jepit ini sebenarnya sudah mulai ada dari Jaman Tarumanagara di Bogor, sekitar abad ke 7 . Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan batu tulis yang didalamnya ada tulisan/prasasti dan telapak kaki Raja. Telapak kaki tersebut sebenarnya adalah cetakan,untuk membuat sandal raja. Sayang sekali tidak ada keterangan sandal apa yang dibuat. Tetapi yang jelas dari cetakan telapak kaki raja tidak ada tanda kaki raja pecah-pecah (rorombehen), berarti kaki raja sehat dan saya yakin raja sudah pakai sandal.



Tak seorang pun yang mengklaim sebagai penemu sandal jepit. Ini sangat mengherankan, walaupun tidak sebergensi seperti penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison, sandal jepit merupakan kebutuhan sehari-hari seperti listrik. Bahkan antara sandal jepit dengan listrik ada hubungan. Kalau anda sedang memperbaiki arus listrik (kabel), harus memakai sandal jepit, kalau tidak memakai anda bisa kesetrum.

Tetapi anda tidak usah heran, soal klaim sandal jepit yang tidak ada yang memgaku sebagai penemunya, karena justru yang lebih mengherankan adalah banyak yang mengaku kehilangan sandal jepit di mesjid. Ini cukup aneh, padahal kalau anda mengaku sebagai penemu sandal jepit, anda akan mendapat rohayati… ehhh…royalty

materi referensi:

Read More......

penemu


.


Charles Babbage 26 Desember 1791 - 18 Oktober 1871
Penggagas Mesin Komputer Pertama

Charles Babbage (lahir 26 Desember 1791 dan meninggal 18 Oktober 1871 pada umur 79 tahun) merupakan matematikawan dari Inggris yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang komputer yang dapat diprogram. Sebagian dari mesin yang dikembangkannya meski tidak selesai, kini dapat dilihat di Musium Sains London.
Pada tahun 1991, dengan menggunakan rencana asli dari Babbage, sebuah mesin diferensial dikembangkan dan mesin ini dapat berfungsi secara sempurna, yang membuktikan bahwa gagasan Babbage tentang mesin ini memang dapat diimplementasikan.

Charles Babbage lahir di Inggris, kemungkinan besar di jalan Crosby Row 44, Walworth Road, London. Ada beberapa pendapat tentang tanggal kelahiran Babbage. Obituari yang dimuat dalam harian The Times menyebutkan kelahirannya pada tanggal 26 Desember 1792. Namun beberapa hari kemudian seorang keponakan Babbage menulis bahwa Babbage sebenarnya dilahirkan setahun sebelumnya, pada 1791.
Pada masa itu, perhitungan dengan menggunakan tabel matematika sering mengalami kesalahan. Babbage ingin mengembangkan cara melakukan perhitungan secara mekanik, sehingga dapat mengurangi kesalahan perhitungan yang sering dilakukan oleh manusia. Saat itu, Babbage mendapat inspirasi dari perkembangan mesin hitung yang dikerjakan oleh Wilhelm Schickard, Blaise Pascal, dan Gottfried Leibniz.
Gagasan awal tentang mesin Babbage ditulis dalam bentuk surat yang ditulisnya kepada Sir Humphrey Davy pada tahun 1822.

Read More......

cerpen


.

Bagi banyak orang, mungkin motorku sudah layak untuk segera dimusiumkan. Namun aku berpendapat lain. Terlalu banyak kenangan yang aku punyai dengan motor ini. Berderet-deret peristiwa dan kejadian yang telah kulalui dengan motor butut ini. Motor ini pernah sangat berjasa mengantarku ke sekolah tiap hari di tiap pagi sewaktu masih SMA dulu, mulai dari kelas satu hingga akhirnya aku lulus. Motor yang setia mendengar keluh kesahku dikala aku sedang gelisah, menemaniku menghabiskan malam sambil duduk merenung di sudut remang kota. Motor yang mengajarkan padaku, bahwa ternyata hidup prihatin itu bisa pula dinikmati.

Namun dibalik semua kisah itu, motor inilah yang mengajarkan padaku, bahwa memang masih ada perempuan yang tak menilai laki-laki hanya dari materi semata. Mengajarkan bahwa kesetiaan dan menerima apa adanya ternyata masih bisa ditemui di tengah dunia yang makin materialis dan penuh perhitungan untung-rugi.

Aku mengenal Marieta ketika aku memasuki kuliah semester dua. Kami memang satu angkatan. Namun aku termasuk laki-laki yang sulit untuk bisa bergaul cair dengan teman lawan jenis. Sehingga tak mengherankan, aku baru bisa banyak kenal dengan teman perempuan ketika sudah menginjak semester dua, Marieta adalah satu diantaranya.

Sebenarnya semuanya bermula biasa saja. Aku mulai dekat dengan Marieta ketika aku sering meminjam catatan kuliahnya. Maklum saja, aku termasuk mahasiswa yang rajin sekaligus pemalas. Rajin membolos dan kalau toh pun masuk kuliah, aku sangat malas mencatat. Mengapa aku suka meminjam catatan Marieta pun sebenarnya sederhana saja. Dia termasuk mahasiswa yang sangat jarang membolos, catatannya sangat lengkap dan tulisannya mudah dibaca. Untungnya pada semester dua itu, semua mata kuliah yang aku ambil, Marieta juga mengambilnya. Walaupun ada sedikit perbedaan antara mata kuliah yang dia ambil dengan yang aku ambil. Tentunya mata kuliah yang dia ambil lebih banyak daripada yang aku ambil. Sebuah hal lumrah bagi seorang mahasiswa seperti aku.

Akhirnya tanpa sadar, seringkali pula aku mengembalikan catatan sampai harus pergi ke kosnya. Memberikan catatan, dilanjutkan dengan ngobrol sebentar, lalu pulang. Satu dua kali tak mengapa, tak terasa ada perbedaan. Semuanya biasa saja. Namun lama kelamaan, kebiasaan ngobrol setelah mengembalikan catatan seringkali dilanjutkan dengan makan bersama. Terkadang makan di warung sebelah kosnya, namun lebih sering makan masakannya sendiri. Bagi lidahku masakannya termasuk enak, tak kalah dengan masakan warung sebelah kosnya.

Mungkin benar kata orang Jawa, witing tresna jalaran saka kulina. Datangnya cinta karena pertemuan yang sering dan berlangsung lama. Sejak sering ngobrol, makan bersama, kami pun lama-kelamaan suka saling curhat. Dari saling curhat itulah aku mulai merasa bergantung kepadanya, merasa membutuhkannya, merasa nyaman didekatnya dan ingin selalu ada di dekatnya. Ada satu hal yang berubah semenjak aku dekat dengan Marieta, aku jadi jarang bolos kuliah lagi. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Bisa jadi akibat dari aku, dengan terpaksa namun bahagia, sering mengantar dan menjemputnya ketika pergi kuliah.

Pada pertengahan semester tiga pun kami mulai jadian. Pertama jadian, sebenarnya aku merasa kurang percaya diri. Maklum saja, seminggu setelah jadian aku baru mengetahui kalau dia ternyata anak seorang pengusaha sukses. Jauh berbeda dengan aku yang anak pegawai biasa, yang bisa kuliah dengan nyambi jaga warnet kepunyaan pakdhe. Lumayanlah, untuk bisa membayar SPP tiap semester dan sekedar jajan. Aku kira dia anak orang biasa seperti aku. Kos-kosannya biasa saja, tidak terlalu banyak fasilitas yang tersedia. Membuat tugas kuliah juga di rental komputer. Seringkali pula dia lebih suka memasak sendiri daripada membeli makanan di warung. Dia juga suka memcuci bajunya sendiri daripada menyerahkannya ke laundry atau tukang cuci. Bukan karena tidak punya uang, tetapi katanya biar dia bisa belajar mandiri.

Aku baru mengetahui semuanya ketika salah seorang teman kosnya bercerita padaku. Meskipun teman kosnya pernah berjanji pada Marieta tidak akan pernah bercerita tentang latar belakang keluarganya pada siapapun. Hingga akhirnya setelah sebulan kita jadian, aku memberanikan diri bertanya padanya. Apakah dia tidak merasa malu, punya pacar anak orang biasa-biasa saja, hanya punya sebuah motor lawas, tidak ber-HP, di kampus nggak pintar-pintar amat dan punya wajah yang berada di bawah standar pasar. Sedangkan dia anak orang kaya, cakep, rajin, pintar lagi. Belum lagi masih banyak teman-teman kampus lain yang lebih kaya dan cakep dariku yang juga menaruh hati padanya. Mengapa dia lebih memilih aku daripada mereka. Namun apa jawaban yang aku dapat. Sambil memegang kedua tanganku dia berujar, “Ternyata kamu sudah tahu ya kalau ternyata aku anak orang… Hmm, namun bagiku ketulusanmu, kejujuranmu, kemauanmu untuk terus maju dan berubah serta perhatianmu sudah merupakan lebih dari cukup bagiku.” Sebuah jawaban yang sanggup menenangkan hatiku.

Satu hal yang paling aku sukai dari Marieta, dia sangat menghargai rasa sayangku terhadap motor bututku. Dia menyadari bahwa sudah terlalu banyak kenangan yang pernah aku lalui dengan motorku itu. Dia pun tak pernah keberatan aku antarkan kemanapun dengan motor itu. Pernah dia berujar, “Tahukah kenapa aku sangat suka naik motormu ini, Mas?” Sebelum aku sempat menjawab dia menimpali, “Dengan naik motor ini, waktu kita berduaan semakin lama. Karena motor ini nggak bisa ngebut. Satu lagi yang aku sukai dari motormu, pastinya nggak ada cewek selain aku yang mau kamu bonceng dengan motormu ini.”

Sebuah jawaban yang sempat membuat aku sewot dengannya seharian. Namun sebelum sewot hari itu berubah menjadi kejengkelan, sambil menyuguhi aku segelas kopi panas dia berujar, “Tadi cuman guyonan kok, Mas. Jangan marah ya. Sebetulnya, dengan motor itu, aku menemukan sebuah sosok yang sederhana dan mau terbuka dengan orang lain tentang keadaanmu yang sebenarnya. Itulah yang membuatku tertarik padamu. Kamu mempunyai kepribadian yang kuat.”

Motor butut dan Marieta mengajarkanku banyak hal. Tentang makna-makna yang tersembunyi di balik simbol-simbol. Yang mungkin jarang kita tangkap, kita mengerti dan kita pahami.

Semua orang di kampus sudah mengetahui tentang hubungan kita. Walaupun terkadang mereka juga tidak percaya sepenuhnya. Mungkin karena ketika di kampus, kita sangat jarang terlihat berduaan. Memang sewaktu berangkat dan pulang kita berboncengan dengan motor bututku. Namun setelah itu, entah aku ke utara dan dia ke selatan, itu adalah hak masing-masing. Baru nanti pada jam yang telah disepakati sebelumnya kita bertemu di bawah pohon beringin di parkiran.

Namun itu pun juga berangsung hanya sampai pertengahan semester lima. Pada semester lima kami sering berbeda jadwal, apalagi sekarang pakdhe membuka warnet baru dan aku diminta untuk mengelolanya. Sedangkan Marieta makin hari juga makin larut dengan aktifitasnya di lembaga pers mahasiswa di fakultas. Semua itu memunculkan konsekuensi, kami mulai jarang bertemu. Yang biasanya kami tiap hari bertemu, sekarang berangsur berkurang menjadi tiga hari sekali. Untungnya kami bisa saling belajar untuk saling memahami kondisi masing-masing. Pernah pula pada suatu waktu, kami tak bertemu selama seminggu dan ketika aku telpon dia di kos. Dia menjawab dengan nada sewot, padahal pada saat yang sama aku harus segera ke warnet. Karena ada beberapa komputer yang bermasalah. Terpaksa, hari itu aku mengajaknya berkencan di warnet baru pakdhe. Sekali dayung dua pulau terlampaui.

Sejalan dengan waktu tak terasa hubungan kami sudah berlangsung selama tiga tahun. Bagiku hubungan antara aku dan Marieta cukup menarik. Latar belakang yang berbeda membuat kami harus saling berkerja keras untuk bisa saling memahami. Tak jarang pula salah paham terjadi. Mulai dari hal-hal yang kecil dan remeh sampai hal-hal yang prinsipil. Walaupun akhirnya bisa diatasi dengan berdiskusi dan saling instropeksi.

Untaian waktupun akhirnya memaksa kita untuk harus segera menyelesaikan kuliah. Untunglah segalanya berjalan lancar, walaupun seringkali aku tak bisa mengantarkannya ketika harus berburu buku atau data-data skripsi. Ternyata ada hikmah dari kondisi kami yang jarang saling bertemu. Kami mulai mengurangi ketergantungan satu sama lain.

Walaupun kami menyelesaikan skripsi tidak bersamaan, namun kami memutuskan untuk wisuda bersama. Pada waktu itu akulah yang bisa menyelesaikan skripsi terlebih dahulu. Baru enam bulan kemudian, Marieta menyelesaikan skripsinya. Kami berharap dengan momen wisuda besok, kami bisa mempertemukan kedua keluarga kami. Kami berdua ingin bahwa hubungan yang telah lama terjalin ini terus berlanjut ke tahapan yang lebih serius.

Seiring berjalannya sang waktu, akupun sekarang ada di sini. Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota Yogyakarta. Sedang menikmati indahnya minggu pagi sambil mengelus-elus motor lawas kesayanganku yang sudah tak butut lagi. Sedangkan Marieta dan anak kami yang sudah menginjak usia tiga tahun sedang bermain di halaman belakang. Memang, kami akhirnya menikah dan berkeluarga. Aku sekarang bekerja dengan membuka toko komputer di bilangan pusat kota, sedangkan Marieta membuka tempat penitipan anak dan play group di rumah sebelah. from: http://www.burahol.com/2011/05/cerita-pendek.html

Read More......

seberapa pintar engkau

unstppable

secret game

secret game